Anggota Polri yang berdinas di Polres Malang Kota, Polda Jawa Timur ini layak
dijadikan teladan, Pasalnya demi mendapatkan uang tambahan yang halal, Ia rela nyambi
pekerjaan menjadi pengumpul sampah. Dialah Bripka Seladi, pria tua yang periang dan humoris yang saat ini
sudah menginjak usia 57 tahun.
Sebagai anggota Polres Malang Kota, Seladi
bertugas pada bagian urusan (Baur) SIM Kantor Satuan Penyelenggara Administrasi
(Satpas) Polres Malang Kota yang berada di Jalan Dr Wahidin. Sementara, tidak jauh
dari tempat Ia bertugas, Bripka Seladi memiliki sebuah gudang sampah, tempat
dimana Ia mengumpulkan dan memilah sampah. Walaupun menjadi tempat pengumpulan
sampah, namun gedung tersebut terlihat bersih dan rapi. Gedung
itulah yang menjadi tempat Seladi berdinas setelah Ia tidak bertugas di kesatuannya.
Memiliki pekerjaan tambahan
menjadi "Tukang rongsokan" tidak menjadikan Seladi seorang yang minder, gaya
bicaranya tetap mantap dan meyakinkan serta humoris.
Setiap harinya, pada
pukul 05.00 WIB, Seladi berangkat dari rumahnya di Jalan Gadang Gang 6,
Kelurahan Gadang, Kecamatan Sukun, menuju ke Mapolres Malang Kota untuk
mengikuti apel yang kemudian dilanjutkan dengan tugas mengatur lalu lintas.
Setelah mengatur lalu lintas, ia berdinas di Kantor Satpas, mengurusi ujian para
pencari SIM dan mengurusi administrasi sampai lepas jam dinas. Seusai lepas jam
dinas, segera Ia berganti baju lalu mengayuh sepedanya untuk mencari sampah.
"Itu sekitar empat tahun saya lakoni. Kemudian, teman saya meminjamkan
rumah ini. Ini rumah kosong, saya jadikan gudang. Di sini pula pemilahan dan
sortir sampah dilakukan," tutur Seladi.
Pada proses
pemilahan sampah, seladi melibatkan anaknya, Rizal Dimas, dan ditambah dua
orang yang ia sebut sebagai temannya.
Setelah bertahun-tahun berkeliling mencari sampah, nama Seladi cukup dikenal, dan
saat ini Ia telah memiliki tempat pengumpulan sampah di sekitar Stasiun Kota Baru
Malang, Dari tempat itu, setiap hari terangkut satu mobil pikap sampah.
"Mobilnya beli
juga dari hasil sampah ini," ungkapnya.
Selanjutnya
sampah-sampah itu kemudian dipilah, apakah masuk pada jenis botol plastik,
kantong plastik, kardus atau bahan material lain.
Seladi mengaku
tertarik untuk berbisnis sampah lantaran ada seorang yang sedang memungut
sampah disekitar kantor tempat Ia berdinas.
" saya melihat,
ada orang yang mengambil sampah di sekitar kantor saya dinas. Kemudian, saya
pikir, ada rezeki di sana. Kalau tidak dipilah, akan banyak sekali tumpukan
sampah. Saya lalu melakoninya, sendiri," kisahnya.
Walaupun tidak banyak, Seladi mengaku tetap bersyukur atas pekerjaan sampingannya
menjadi “tukang rongsokan”.
Selama menjadi
Polisi Seladi mengaku tidak mau menerima pemberian orang dengan tujuan tertentu
dalam pengurusan Surat Izin Mengemudi (SIM).
Kalaupun ternyata ada yang memberi di rumah, ia meminta kepada sang anak
mengembalikan pemberian tersebut.
Salam kenal semuanya, kami dari AJOQQ-NET..
ReplyDeleteAgen Judi Online Terpercaya 24 jam,,,
Dengan proses Deposit / Withdraw Tercepat,,
BONUS ROLINGAN 0,3% & REFERAL 20% (Seumur Hidup).
Segera daftarkan diri anda di WWW-AJOQQ-NET jangan sampai terlambat ya,,,